Jumat, 23 Januari 2009

Bisnis Game Lampaui Industri Film

Perkembangan teknologi sekarang ini tak bisa dipungkiri sangat membantu industri video game untuk menciptakan permainan yang lebih seru dan menarik. Hasilnya, industri game kian berkibar dan mulai mengalahkan sektor industri lainnya.

Seperti yang terjadi di Australia, bisnis game dan film kerap dijadikan patokan untuk perbandingan bisnis. Dan untuk 2008 lalu, pertarungan antar keduanya dimenangkan dengan telak oleh game.

Menurut data penjualan Interactive Entertainment Association of Australia (IEAA), pertumbuhan industri game mencapai 47 persen atau meraup untung 1,96 miliar dolar Australia sepanjang tahun lalu.

Film-film Box Office yang diputar di negara kangguru ini seakan tak kuasa mengejar pendapatan yang dihasilkan para gamer. Berdasarkan data Motion Picture Distributors Association of Australia, pertumbuhan industri film hanya meningkat 6% dengan meraup 946 juta dolar Australia.

Jika dibandingkan dengan bisnis game, jumlah tersebut hampir dua kali lipat lebih kecil. Namun penjualan DVD dan Blu-ray cukup menambal pendapatan dari bisnis film, dengan berhasil meraih pemasukan 1,4 miliar dolar Australia atau tumbuh 5%.

Ron Curry, Chief Executive IEAA mengatakan, perubahan perilaku para gamer dan pengguna internet menjadi faktor utama yang memicu melonjaknya bisnis game ini. "Mereka yang dulunya lebih banyak menyendiri menghabiskan waktu di depan PC, kini mulai coba bersosialisasi dengan keluarga memainkan permainan bersama-sama," ujarnya.

"Game keluarga tumbuh 137 persen. Game musik, menari dan teka-teki menjadi game yang sangat diminati," imbuh Curry, seperti dikutip detikINET dari smartcompany, Jumat (23/1/2009).

Sementara Nintendo Wii menjadi raja konsol setelah sukses menjadi mesin game dengan penjualan terbanyak selama 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar