Minggu, 25 Januari 2009

Hotspot 'Bunuh' Usaha Warnet

Meluasnya area hotspot di Kota Semarang membuat resah para pemilik warung internet (Warnet) di kota ini, karena penghasilan mereka menurun secara signifikan.

Seperti dikatakan Seza, pengelola warnet di sekitar kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Pleburan, Kota Semarang, Jumat, penurunan ini karena berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas akses internet di warnet.

Hotspot adalah lokasi di mana user dapat mengakses melalui mobile komputer (seperti laptop atau PDA) tanpa menggunakan koneksi kabel pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran, mall ataupun bandara.

"Mereka lebih memilih untuk menggunakan fasilitas hotspot di kampus ataupun tempat tempat umum yang lain, seperti di cafe, restoran, ataupun di mall," kata Seza menambahkan.

Sejak area hotspot meluas, jumlah pengunjung di warnet mengalami penurunan. "Rata rata tiap harinya berkurang 10-20 orang, padahal sebelum area hotspot meluas, tiap harinya pengunjung di warnet ini bisa mencapai 80 orang," kata Seza.

Ia menambahkan, saat ini di warnet yang paling banyak datang adalah para penggemar game online, sedangkan yang menggunakan fasilitas untuk sekedar searching ataupun surfing berkurang cukup banyak.

Hal yang sama juga dikatakan Maya, mahasiswa Fakultas Hukum Undip di Semarang, dia mengatakan, lebih memilih menggunakan fasilitas hotspot untuk mengakses internet yang ada di cafe ketimbang di warnet.

"Selain bisa nongkrong dan ngobrol bareng teman-teman, kita bisa akses internet sampai kapan pun kita mau, paling-paling kalau di sini kita cuma beli minum, daripada di warnet, kita harus bayar per-jam-nya, lebih mahal," katanya.
Kalau punya laptop memang lebih enak mengakses internet di area hotspot, apalagi di kampus sekarang sudah mulai ada (area hotspot), katanya seraya menambahkan, "jadi kita bisa mengerjakan tugas dengan akses internet langsung, sekaligus mendiskusikannya dengan teman-teman yang lain."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar